METODE
DUA FASE
Metode
dua fase digunakan jika variabel basis awal terdiri dari variabel buatan.
Disebut sebagai metode dua fase, karena proses optimasi dilakukan dalam dua
tahap. Tahap pertama merupakan proses optimasi variabel buatan, sedangkan
proses optimasi variabel keputusan dilakukan pada tahap kedua. Karena variabel
buatan sebenarnya tidak ada (hanya ada di atas kertas), maka tahap pertama
dilakukan untuk memaksa variabel buatan bernilai 0. Perhatikan kasus
berikut:
Tahap
1
Min
A = A1 + A2
Terhadap: x1 + x2 + A1 = 90
0.001x1 + 0.002x2
+ s1 = 0.9
0.09x1 + 0.6x2
- s2 + A2 = 27
0.02x1 + 0.06x2
+ s3 = 4.5
x1, x2,
s1, s2, s3 ≥ 0
karena
A1 dan A2 berfungsi sebagai variabel basis pada solusi
awal, maka koefisiennya pada fungsi tujuan harus sama dengan 0. untuk mencapai
itu, gantikan nilai A1 dari fungsi kendala pertama (kendala yang
memuat A1) dan nilai A2 dari fungsi kendala ketiga
(kendala yang memuat A2).
Dari
kendala -1 diperoleh :
A1
= 90 - x1 - x2
Dari
kendala-3 diperoleh: A2 = 27 - 0.09x1 - 0.6x2
+ s2
Maka fungsi tujuan tahap-1 menjadi:
Min A =
(90 - x1 - x2) + (27 - 0.09x1 - 0.6x2
+ s2)
=117 - 1.09x1 - 1.6x2
+ s2
Solusi awal
Iterasi
Iterasi 2
Tahap 2
Min z = 2 x1 + 5.5 x2
Terhadap: tabel optimal tahap pertama
Dari tabel optimal tahap 1 diperoleh:
X1 = 52.94 – 17/12s2
X2 = 37.059 + 1.7542s2
Maka fungsi tujuan adalah:
Min z = 2(52.94 – 17/12s2) + 5.5 (37.059
+ 1.7542s2)
= -17/6s2 + 9.6481s2 + 309.7045 =
6.814767s2 + 309.7045
Solusi awal
Tabel di atas sudah optimal. Solusi optimal
adalah :
X1 = 52.94; X2 + 37.059; dan z =
309.7045
Sumber : https://www.academia.edu/11623031/METODE_BIG_M
0 komentar:
Posting Komentar