METODE DUAL SIMPLEKS
Metode dual simpleks
digunakan jika tabel optimal tidak layak. Jika fungsi kendala ada yang
menggunakan pertidaksamaan ≥ dan tidak ada = dalam bentuk umum PL, maka metode
dual simpleks dapat digunakan. Kita selesaikan contoh di bawah ini.
Min z = 21x1 + 18x2
+ 15x3
Terhadap 90x1 + 20x2 + 40x3
≥ 200
30x1
+ 80x2 + 60x3 ≥ 180
10x1
+ 20x2 + 60x3 ≥ 150
x1,
x2, x3 ≥ 0
semua kendala menggunakan pertidaksamaan
≥. Kendala dengan pertidaksamaan ≥ dapat diubah ke pertidaksamaan ≤ dengan
mengalikan pertidaksamaan dengan -1. Bentuk umum PL di atas berubah menjadi:
Min z = 21x1 + 18x2
+ 15x3
Terhadap -90x1 - 20x2 -
40x3 ≤ -200
-30x1
- 80x2 - 60x3 ≤ -180
-10x1
- 20x2 - 60x3 ≤ -150
x1,
x2, x3 ≥ 0
Semua fungsi kendala sudah dalam bentuk
pertidaksamaan ≤, maka kita kita hanya perlu menambahkan variabel slack untuk
mengubah bentuk umum ke bentuk baku/standar. Variabel slack akan berfungsi
sebagai variabel basis awal.
Bentuk Baku/standar:
Min z = 21x1 + 18x2
+ 15x3 + 0s1 + 0s2 + 0s3
Terhadap -90x1 - 20x2
- 40x3 + s1 = -200
-30x1 - 80x2 - 60x3
+ s2 = -180
-10x1 - 20x2 - 60x3 + s3 = -150
x1, x2, x3,
s1, s2, s3 ≥ 0
METODE DUAL SIMPLEKS
Metode dual simpleks
digunakan jika tabel optimal tidak layak. Jika fungsi kendala ada yang
menggunakan pertidaksamaan ≥ dan tidak ada = dalam bentuk umum PL, maka metode
dual simpleks dapat digunakan. Kita selesaikan contoh di bawah ini.
Min z = 21x1 + 18x2
+ 15x3
Terhadap 90x1 + 20x2 + 40x3
≥ 200
30x1
+ 80x2 + 60x3 ≥ 180
10x1
+ 20x2 + 60x3 ≥ 150
x1,
x2, x3 ≥ 0
semua kendala menggunakan pertidaksamaan
≥. Kendala dengan pertidaksamaan ≥ dapat diubah ke pertidaksamaan ≤ dengan
mengalikan pertidaksamaan dengan -1. Bentuk umum PL di atas berubah menjadi:
Min z = 21x1 + 18x2
+ 15x3
Terhadap -90x1 - 20x2 -
40x3 ≤ -200
-30x1
- 80x2 - 60x3 ≤ -180
-10x1
- 20x2 - 60x3 ≤ -150
x1,
x2, x3 ≥ 0
Semua fungsi kendala sudah dalam bentuk
pertidaksamaan ≤, maka kita kita hanya perlu menambahkan variabel slack untuk
mengubah bentuk umum ke bentuk baku/standar. Variabel slack akan berfungsi
sebagai variabel basis awal.
Bentuk Baku/standar:
Min z = 21x1 + 18x2
+ 15x3 + 0s1 + 0s2 + 0s3
Terhadap -90x1 - 20x2
- 40x3 + s1 = -200
-30x1 - 80x2 - 60x3
+ s2 = -180
-10x1 - 20x2 - 60x3 + s3 = -150
x1, x2, x3,
s1, s2, s3 ≥ 0
Tabel di atas optimal
tapi tidak layak (ingat, untuk fungsi tujuan minimisasi, tabel sudah optimal
jika semua koefisien baris tujuan sudah negatif atau 0). Untuk membuat tabel
tersebut layak, kita harus gunakan metode dual simpleks. Langkah-langkah penyelesaian
simpleks menggunakan metode dual adalah: 1.
1.
Tentukan baris pivot. Baris pivot adalah
baris dengan nilai kanan negatif terbesar. Jika negatif terbesar lebih dari
satu, pilih salah satu sembarang.
2.
Tentukan kolom pivot. Kolom pivot diperoleh dengan
terlebih dahulu membagi nilai baris z dengan baris pivot. Dalam hal ini, semua
nilai baris pivot dapat menjadi pembagi kecuali nilai 0. Kolom pivot adalah
kolom dengan rasio pembagian mutlak terkecil. Jika rasio pembagian mutlak
terkecil lebih dari satu, pilih salah satu secara sembarang.
3.
Pembentukan tabel berikutnya sama dengan
prosedur dalam primal simpleks.
Gunakan tabel
awal simpleks di atas.
Ø Baris
pivot adalah baris S1, baris dengan nilai kanan negatif terbesar.
Ø Kolom
pivot adalah kolom X1
Ø Iterasi-1
Ø Iterasi-2
Ø Iterasi-3
Sumber : https://www.academia.edu/11623031/METODE_BIG_M