Cute Rocking Baby Monkey

Selasa, 08 Maret 2016



        Kesusastraan adalah hasil proses yang berjerih payah, dan tiap orang yang pernah menulis karya sastra tahu: ini bukan sekadar soal keterampilan teknik. Menulis menghasilkan sebuah prosa atau puisi yang terbaik dari diri kita adalah proses yang minta pengerahan batin.
     Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.

1.      Pendekatan Kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar pada kali ini berkaitan dengan budaya yang adadalam keseharian dan budaya bangsa. Ada istilah Humanities yangberasal dari bahasa latin yaitu, manusiawi, berbudaya, dan halus.Hal ini tentunya sangat baik jika kita pelajar, karna kita akanmendapatkan ciri dari manusia yang baik dalam bermasyarakat.Istilah Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnyaseperti filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuksatra, sejarah, cerita rakyat, dsb. Dari semua itu intinya adalahmempelajari masalah manusia dan kebudayaan.
Sastra adalah karya, sama posisinya seperti karya-karya yang lain, seperti Cerpen, Puisi, lukisan, patung, Musik, Seni peran, dan apa saja yang merupakan hasil dari proses penciptaan. Sastra adalah sebuah karya yang diawali dengan kejujuran, diisi dengan kesungguhan hati dan diakhiri dengan kerelaan. Sastra juga dapat didefinisikan sebagai cinta pada ciptaan Tuhan. Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreasifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari kebebasan berekspresi, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat suatu medium, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Seni merupakan suatu kebebasan.

2.      Budaya yang dihubungkan dengan prosa
Prosa adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama meliputi :
       - Dongeng adalah Cerita yang tidak benar-benar terjadi.
       - Hikayat adalah Cerita yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun                        memiliki Pesan dan amanat bagi pembacanya.
       - Sejarah adalah Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul
Prosa baru Meliputi :
       - Kisah adalah Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
       - Cerpen adalah Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada                 tujuannya,
       - Novel adalah Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
       - Biografi adalah Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
       - Otobiografi adalah Biografi yang ditulis oleh subyeknya.

3.      Nilai – Nilai dalam Prosa Fiksi
Prosa fiksi dalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra, nilai-nilai prosa fiksi diantaranya adalah :
1. Memberikan wawasan, karena yang diperoleh pembaca adalah pengetahuan tentang nilai –     nilai prosa fiksi.
2. Memberikan inforrmasi, karena yang di peroleh pembaca bukan hanya wawasan tapi juga       informasi yang banyak dari berbagai tokoh prosa fiksi di dunia.
3. Memberikan kesenangan, selain memberikan wawasan dan informasi juga dapat                       memberikan kesenangan pembaca yang di selilingi dengan sejarah – sejarah zaman dahulu       kala.
4. Memberikan warisan, dapat di berikan kepada cucu – cucu kita untuk bekal mereka nanti         dalam memdalami prosa fiksi tersebut.

4.      Budaya dalam Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.

Kreativitas penyair dalam membangun puisinya yang meliputi sebagai berikut :

1. Figura bahasa adalah perkataan yang merujuk kepada model-model aksi watak-watak.

2. Kata – kata yang bermakna ganda adalah kalimat yang mengandung 2 makna. 
                Contoh : Sumbangan kedua sekolah itu telah kami terima. 

                pertama. ada dua kali sumbangan yang diberikan oleh sekolah itu; atau
                 kedua. ada dua sekolah yang menyumbang.


3. Kata – kata berjiwa adalah kalimat yang memiliki suatu kehidupan yang membangkitkan         semangat pembaca. Contoh : "Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan       (Robert F. Kennedy)"

4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai, rasa, dan asosiasi-asosiasi tertentu adalah kata –         kata konotatif.

    alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi adalah

                1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.

                2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
                3. Puisi dan keinsyafan social.



BUDAYA YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PROSA


            Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. Adapun unsur-unsur instrik dalam prosa:
            1. Tema adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
            2. Amanat atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada pembaca
            3. Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
            4. Perwatakan atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara pengarang menggambarkan

                   watak pelaku

            5. Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri
            6. Sudut pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku
            7. Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku
            8. Latar atau seting adalah gambaran atau keterangan mengenai tempat, waktu, situasi atau

                   suasana berlangsungnya peristiwa
            9.Gaya bahasa adalah corak pemakaian bahasa


Jenis – jenis Prosa


Prosa terbagi menjadi Prosa lama dan prosa baru.
Jenis- jenis Prosa lama :
       Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
       Hikayat
Hikayat adalah cerita karya sastra lama yang berbentuk riwayat yang mengisahkan hal-hal di luar kenyataan yang berkembang di lingkungan istana
Ciri-ciri Hikayat  yaitu :
              1. Bersifat istana centris
              2. Anonim(nama pengarang tidak di cantumkan)
              3. Berkembang secara stetis
              4. Bersifat imajinatif,hanya bersifat khayal
              5. Lisan,karena di sebarkan lewat mulut ke mulut
              6. Berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya
              7. Bersifat logis, menggunakan logika sendiri tidak sesuai dengan logika sendiri




Nilai – Nilai Dalam Prosa

Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra ( prosa fiksi ) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1.      Prosa memberikan kesenangan
Dalam nilai ini pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri kejadian yang dikisahkan. Pembaca juga dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal tempat-tempat atau tokoh yang diceritakan.

2.      Prosa memberikan informasi
Dalam nilai ini kita mendapatkan informasi yang tidak ada di ensiklopedi, kita     dapat belajar sesuatu yang lebih dari sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3.      Prosa memberikan warisan kultural
Dalam nilai ini prosa fiksi dapat menstimulasi imajinasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4.      Posa memberikan keseimbangan wawasan
Dalam nilai ini lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1.      Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya
Disini penulis mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya.
2.      Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya
Karya sastra ini biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.


Ilmu Budaya Dasar dihubungkan dengan puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan dan keartistikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1.      Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, dan sebagainya sehingga puisi   menjadi segar, hidup dan menarik serta memberi kejelasan gambaran angan
2.      Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda atau banyak tafsir
3.      Kata-kata berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau
4.      Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu
5.      Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut

1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. Dengan pengalaman yang disampaikan melalui sastra/puisi dapat memberikan kesadaran yang penting kepada pra mahasiswa untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat 
2.      Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual. Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang
3.      Puisi dan keinsyafan sosial. Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang terlibat pada isu dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang berupa:
·         Penderitaan atas ketidakadilan
·         Perjuangan untuk kekuasaan
·         Konflik dengan sesamanya
·         Pemberontakkan terhadap hukum Tuhan

Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih.















0 komentar:

Posting Komentar