Cute Rocking Baby Monkey

Selasa, 03 Oktober 2017


MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK



BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Sebelumnya kita harus mengetahui arti dari proyek .Dimana proyek adalah bentuk usaha dalam mencapai tujuan yang ditentukan dan dibatasi oleh waktu dan juga sumber daya yang terbatas. Sehingga garis besar dari proyek konstruksi, yaitu suatu upaya untuk mendapatkan hasil yang dirubah menjadi bangunan atau infrastruktur. Infrastruktur atau bangunan ini mencakup beberapa pekerjaan utama yang termasuk di dalamnya bidang teknik sipil/eangineer dan arsitektur/designer(perencana), juga dapat melibatkan disiplin ilmu pengetahuan lainnya seperti akutansi/keuangan, teknik mesin, teknik industri dan elektro.
Lebih dalam dari Manajemen Proyek Konstruksi(CPM), suatu proses penerapan fungsi/kegunaan manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan dan penerapan.Dimana berjalan secara sistimatis pada setiap bagian – bagian tersebut yang terdapat pada proyek, dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif agar tercapai tujuan proyek tersebut dengan benar.
Manajemen Konstruksi membawahi mutu fisik dari konstruksi, biaya dan waktu. Dimana manajemen tenaga kerja/sumber daya manusia dan manjemen material  lebih ditekankan dan digunakan. Karena pada Manajemen Konstruksi, dua puluh persen dari manajemen perencanaan berperan dan sisanya, yaitu manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek mendapatkan bagian yang lebih besar.

Rumusan Masalah
     Menelisik dari latar belakang yang tertera di atas maka dapat diperoleh masalah – masalah yang perlu akan pembahasan dan berkesinambungan sehingga masalahnya adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah  makna sebenarnya dari menejemen proyek konstruksi itu sendiri?
2.      Seperti apakah tujuan dari menejemen proyek dalam pelaksanaan menejemen konstruksi?
3.      Apa saja pembentuk – pembentuk dari menejemen proyek mengingat peranaannya sebagai menejemen konstruksi?
4.      Seperti apakah peranan manajemen konstruksi pada tahapan proyek?
5.      Seperti apakah tahapan siklus proyek konstruksi?
6.      Seperti apakah karakteristik siklus proyek dalam menejemen konstruksi?

Tujuan
Adapun beberapa tujuan dari rumusan masalah di atas yang membahas mengenai menejemen proyek yakni :
1.      Mengetahui makna dari menejemen proyek konstruksi itu sendiri
2.      Mengetahui apakah tujuan sebenarnya  dari menejemen proyek dalam pelaksanaan menejemen konstruksi
3.      Mengerti akan apa saja pembentuk – pembentuk dari menejemen proyek mengingat peranaannya sebagai menejemen konstruksi
4.      Mengetahui peranan manajemen konstruksi pada tahapan proyek
5.      Mengetahui seperti apakah tahapan siklus proyek konstruksi
6.      Mengetahui apakah karakteristik siklus proyek dalam menejemen konstruksi


BAB 2
PEMBAHASAN
2.1              Makna sebenarnya  dari menejemen proyek konstruksi
Manajemen konstruksi adalah bagaimana sumber daya yang terlibat dalam proyek dapat diaplikasikan secara tepat. Sumber daya dalam proyek konstruksi dikelompokKan dalam5M (manpower, material, mechines, money and method).
 Manajemen telah banyak disebut sebagai “seni untuk merealisasikan pekerjaan melalui orang lain”. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajemen mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan – pekerjaan itu sendiri. Manajemen memang mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi tersebut memberikan kenyataan bahwa manajemen berutama mengelola sumber daya manusia,bukan material atau finansial. We are managing human resources. Selain manajemen mencakup fungsi perencanaan (penetapan apa yang akan dilakukan), pengorganisasian (perancangan dan penugasan kelompok kerja), penyusun personalia (penarikan, seleksi, pengembangan pemberian kompensasi dan penilaian prestasi kerja), pengarahan (motivasai, kepemimpinan, integritas, dan pengelolaan konflik) dan pengawasan.
Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Seperti yang dikemukakan oleh Stoner sebagai berikut : Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari definisi di atas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata proses bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan dan keterampilan pribadi. Suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan keahlian atau keterampilan khusus mereka. Harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

2.2              Tujuan  dari menejemen proyek dalam pelaksanaan menejemen konstruksi
Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan persyaratan (spesification) untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu( Quality Control ) ,pengawasan biaya ( Cost Control ) dan pengawasan waktu pelaksanaan ( Time Control ).Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap perencanaan, namun dapat juga pada tahap – tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut sehingga konsep MK dapat diterapkan pada tahap – tahap proyek sebagai berikut.
1.         Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek. Pengelolaan proyek dengan sistem MK, disini mencakup pengelolaan teknis operasional proyek, dalam bentuk masukan – masukan dan atau keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional proyek konstruksi, yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari persiapan, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penyerahan proyek.
2.         Tim Manajemen Konstruksi sudah berperan sejak awal disain, pelelangan dan pelaksanaan proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak (‘feasible “) mulai dari tahap disain.
3.         Tim Manajemen Konstruksi akan memberikan masukan dan atau keputusan dalam penyempurnaan disain sampai proyek selesai, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan setelah tahap disain
4.         Manajemen Konstruksi berfungsi sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan melaksanakan fungsi pengendalian atau pengawasan, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan mulai tahap pelaksanaan dengan menekankan pemisahan kontrak – kontrak pelaksanaan untuk kontraktor.

3.1              Pembentuk   menejemen proyek  sebagai menejemen konstruksi
Unsur-unsur menejemen Komponen-komponen sistem yang berupa unsur atau subsistem terkait satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk sistem fungsi dan efektifitas sistem dalam usaha mencapai tujuannya tergantung dari ketepatan susunan rangkaian atau struktur terhadap tujuan yang telah ditentukan.
1.         Bersifat Dinamis
Sistem menunjukan sifat yang dinamis, dengan prilaku tertentu. Prilaku system umumnya dapat diamati pada caranya mengkonversikan masukkan (input) menjadi hasil (output ).
2.      Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponen-komponennya
Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir secara benar, maka akan terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari pada jumlah bagiannya.
3.      Mempunyai Arti yang Berbeda
Satu sistem yang sama mungkin dipandang atau diartikan berbeda, tergantung siapa yang mengamatinya dan untuk kepentingan apa.
4.      Mempunyai Sasaran yang Jelas
Salah satu tanda keberadaan sistem adalah adanya tujuan atau sasaran yang jelas. Umumnya identifikasi tujuan merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku suatu sistem dan bagiannya.

BAB 3
PENUTUP
3.1              Kesimpulan
Dari sekian banyak pembahasan yang tertera di atas maka dapat kita simpulkan bahwa menejemen proyek sangat lah penting dalam suatu menejemen konstruksi dimana dengan proyek konstruksi yang se rumit dan sebesar itu tentunya di perlukan suatu alat yang berguna dalam pengaturan jalanya proyek tersebut yang disebut menejemen proyek konstruksi.

3.2              Saran

Mengingat begitu pentingnya dan sentralnya menejemen proyek posisinya dalam menejemen konstruksi maka di sarankan agar melakukan persiapan sematang – matangnya dalam melakukan perencanaan menejemen karena kalau adanya kesalahan menejemen maka akan gagal total lah suatu proye tersebut.


sumber : https://id.scribd.com