PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum
bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka
(kepada) atau (rasa) saying (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta
kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir
bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih
dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan
menaruh belas kasih.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hamper
bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih
mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan
kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan
secara nyata.
Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan
manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan
keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan
manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara
manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas,
mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm
menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Dan memberi
merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam
memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu
menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab,
perhatian dan pengenalan. Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah
cinta seorang ibu pada anaknya; bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta
kasihnya mengasuh anaknya dengan sepenuh hati. Sedang dengan tanggung jawab
dalam arti benar adalah sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam
kasus ibu dan anak bayinya menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan fisik.
Unsur yang ketiga adalah perhatian diri sebagaimana adanya. Yag ke empat adalah
pengenalan yang merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan ke
empat unsur tersebut, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan
pengenalan, suatu cinta dapat dibina secara lebih baik.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr.
Sarlito W.Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu
keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan padalah
adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau
pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Unsur yang kedua adalah keintiman,
yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara
anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti
bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan
sayang dan sebagainya. Makan minum dari satu piring-cangkir tanpa rasa risi,
pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa merasa berhutang, tidak saling
menyimpan rahasia dan lain-lainnya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu
adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalu jauh atau lama tidak
bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa saying, dan seterusnya.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut yang menunjukkan segitiga cinta.
Selanjutnya Dr. Sarlito W. Sarwona mengemukakan,
bahwatidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. Kadang-kadang ada
ketereikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraan kurang. Cinta
seperti itu mengandung kesetiataan yang amat kuat, kecemburaannya besar, tetapi
dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada
kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. Misalnya cinta sahabat
karib atau saudara kandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada
gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada
hal-hal lain dari pada partnernya.
Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang
sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya yang kurang.
Cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang.
Selain pengertian yang dikemukakan oleh sarlito,
lain halnya pengertian cinta yang dikemukakan oleh Dr, Abdullah Nasih Ulwan, dalam
bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang
mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya penuh gairah, lembut, dan kasih
saying. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tidak dapat terpisahkan
dengan kehidupannya. Ia selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya
dengan cara terhormat dan mulia, suci dan penuh taqwa, tentu ia akan
mepergunakan cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia
pula.
UNSUR-UNSUR CINTA
Cinta, sebuah kata yang
banyak sekali maknanya. Cinta adalah sebuah ungkapan rasa yang ada di dalam
hati setiap insan. Cinta dapat datang kapan saja, kepada siapa saja dan di mana
saja. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cinta adalah rasa sangat suka ataupun
rasa sangat kasih atau risau karena khawatir. Rasa sangat suka di sini adalah
sebuah keadaan senang pada diri, bahagia akan sesuatu hal. Sedangkan rasa
sangat kasih yang berarti sangat menyayangi pada seseorang dan menanggung rindu
pada seseorang. Berbeda lagi dengan risau karena khawatir. Risau karena
khawatir timbul apabila seseorang yang saling mencintai tidak memberikan kabar
kepada pasangannya.
Cinta
adalah dasar dalam sebuah hubungan, apabila tidak ada cinta, hubungan itu akan
terasa hambar. Cinta ada karena adanya sebuah kelebihan pada diri seseorang
yang kita lihat yang belum tentu orang lain lihat seperti suatu kebiasaannya
dan tingkah lakunya. Cinta bisa juga berasal dari kebiasaan
menjalani sesuatu bersama-sama karena cinta datang kapan saja. Cinta dapat
berdampak baik pada yang merasakannya apabila ia bisa menyikapi dengan
bijaksana, namun apabila ia menyikapi dengan salah maka yang terjadi adalah
suatu rasa sakit yang timbul karena tidak sesuai dengan yang kita bayangkan.
Cinta
menurut Dr. Sarlito W. Sarwono memiliki 3 unsur:
1. Keterikatan
Adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala
prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada
uang sedikit beli hadiah untuk dia.
2. Keintiman
Adanya
kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah
tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan
dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring
berdua.
3. Kemesraan
Adanya
rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak
bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
Tidak
semua unsur cinta di atas sama kuatnya. Terkadang berbeda kadarnya. Kadang-kadang
ada yang keterikatannya sangat kuat tetapi keintiman atau kemesraannya kurang.
Cinta seperti ini mengandung kesetiaan yang kuat dan kecemburuan yang besar,
sehingga yang akan timbul dalam hubungan itu adalah dingin atau hambar karena
tidak ada kehangatan yang ditimbulkan oleh kemesraan dan keintiman. Ada juga
yang keintimannya sangat kuat tetapi keterikatan dan kemesraannya kuat,
sehingga yang terjadi adalah tidak memprioritaskan kepentingan
pasangannya dan itu biasanya menjadi permasalahan awal menuju perpisahan dan
lain sebagainya tergantung pasangan masing-masing.
UNSUR DALAM SEGITIGA CINTA
1) Pertama, Intimasi. Intimasi
adalah aspek emosi dari cinta. Intimasi pada awal hubungan tumbuh dengan baik,
tapi kalau tidak dirawat bisa menurun ke titik nol. Bila relasi dan komunikasi
tidak bertumbuh dengan baik intimasi menjadi mati.
2) Kedua, Passion atau gairah. Ini
adalah sisi motivasi dari segitiga cinta itu. Sisi gairah ini punya peranan
penting bagi perkembangan fisiologis dan keinginan yang kuat untuk bersatu
dengan yang dicintai. Pada mulanya passion bertumbuh cepat dan sangat kuat,
sampai tidak lama kemudian passion ini jadi kebiasaan. Passion punya segi
motivasi yang berkekuatan positif. Inilah yang memikat anda kepada seseorang.
Ini cepat berkembang dan bisa juga cepat mati. Sisi negatifnya adalah jika
hubungan sudah saling menyakitkan maka daya tarik tadi lama kelamaan memudar.
3) Ketiga, sisi komitmen. Ini merupakan
sisi kognitif dari cinta. Komitmen adalah tekad untuk memelihara cinta.
Komitmen ini bertumbuh mulai dari taraf nol saat pertama kali bertemu dengan
yang dicintai, dan bertumbuh ketika semakin saling mengenal satu dengan
lainnya. Kuncinya saling mengenal dan menghargai. Bila relasi melemah maka
komitmen juga cenderung melemah.
TINGKATAN CINTA
Bicara cinta (lagi) dan
lagi, ah itu mungkin yang ada dalam pikiran anda, hehe. Benar memang
membicarakan cinta ini bak mengarungi lautan luas tak bertepi, entah kapan akan
usainya, entah kapan akan selesainya. Entah sudah berapa puluh ribu pujangga
yang menggoreskan penanya untuk membahas tentang cinta namun hingga saat ini
atau entah mungkin hingga tinta mengering belumlah selesai kita menggenapkan
bahasan perkara cinta.
Kita hidup karena
cinta, oleh cinta dan juga untuk yang kita cintai. Ya, kita tak bisa lepas dari
cinta dalam kehidupan sehari-hari. Kita senantiasa dan mesti bersama dengan
cinta. Yang menjadi persoalan adalah sudahkah benar kita menempatkan dan
memposisikan diri kita dalam mencintai sesuatu apakah itu cinta pada Allah,
Rasul, pasangan, keluarga ,harta atau bahkan pacar (yang satu ini semoga tidak
terjadi ya hehe).
Salah dalam menempatkan dan memposisikan diri kita
dalam mencintai tak hanya membuat kita hanya galau didunia, banyak kecewa,
namun juga berakibat bisa mengancam kekokohan akidah kita.
Agar kita sama-sama
bisa selamat dan bijak dalam memahami cinta, dalam menempatkan dan
memposisikannya di hati kita, Seorang ulama abad ke-7 Ibnul Qayyim Al Jauzy
membagi 6 tingkatan cinta.
6 Tingkatan cinta ini adalah urut-urutan mana yang
harus kita cintai pertama kali, mana yang menjadi prioritas dalam mencintai
dari yang paling utama hingga yang paling akhir. Adapun 6 tingkatan cinta
tersebut adalah :
1. Tingkatan
yang pertama adalah tatayyum
Tatayyum adalah tingkatan tertinggi dalam
mencintai, ini hanya hak Allah semata. Ini adalah cinta prioritas bahkan
mencintai yang selain dari Allah adalah sebagai bukti kita mencintai Allah SWT.
“Cintaku, hanya untukmu seorang”
“Tiada yang lain bisa mengisi hatiku selain dirimu”
“Aku tak bisa hidup tanpamu”
“Diriku tanpamu bagai malam tak berbintang”
Bagi mereka yang melakoni aktivitas pacaran, tentu
sudah tak asing dengan puji dan puja terhadap pasangannya seperti“gombalan” diatas.
Bahkan tak jurang juga pasangan yang sudah menikahpun yang melakukan ini dengan
pasangannya. Nah, setelah mengetahui hal ini semoga kita semua paham dan
mengerti kalau cinta yang utama, pertama dan paling prioritas hanya untuk Allah
SWT. Cinta-cinta yang lain kepada makhluknya hanya sebagai bentuk mencintai
Allah SWT.
2. Tingkatan
yang kedua adalah ‘Isyk
‘Isyk adalah cinta yang menjadi hak Rasulullah
SAW, cinta kepada teladan kita, kepada junjungan kita hingga menjadikan kita
untuk selalu berusaha mengikuti apa yang beliau lakukan, mengerjakan
sunnah-sunnahnya, selalu bershalawat padanya.
“Katakanlah jika kalian cinta kepada Allah, maka
ikutilah aku (Nabi) maka Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian
(Q.S : Ali imran 3)”
Kecintaan kita kepada Rasulullah SAW adalah
kecintaan yang Allah perintahkan. Semoga dengan mengetahui hal ini kita menjadi
lebih bangga lagi menjadi umat Rasulullah SAW serta dengan bangga pula
menjalankan serta menyerukan sunnah-sunnahnya.
3. Tingkatan
ketiga adalah Syauq
Syauq adalah cinta antara satu mukmin dengan
mukmin lainnya namun lebih dekat secara kekeluargaan. Seperti cinta ayah dan
ibu kepada anaknya, cinta kakak kepada adik, cinta antara suami kepada
istrinya. Karena cinta ini jugalah manusia saling berkembang meneruskan
keturunannya.
4. Tingkatan
keempat adalah shababah
Shababah adalah cinta sesama muslim dalam
lingkup yang lebih luas. Tidak saling mengenal, tidak ada kedekatan secara
darah, daerah, bahkan bangsa sekalipun namun dipersatukan oleh satu kalimat
tauhid “Laa ilaha illallah” .
Hubungan yang didasari oleh ikatan cinta shababah
inilah yang menguatkan kita sesama muslim untuk bisa saling merasakan satu sama
lain. Untuk saling menolong dan membantu satu sama lain jika saudara kita
terkena ancaman atau musibah.
5. Tingkatan
kelima adalah ‘Ithf (Simpati)
‘Ithf bicara tentang sisi kemanusiaan, jadi
pada tingkatan ini adalah bagaimana kita bersimpati kepada sesama manusia tanpa
melihat apapun suku, bangsa bahkan agamanya sekalipun. Maka jika dia dalam
kesulitan, maka alasan sesama manusia cukup bagi kita untuk memberikan bantuan
serta pertolongan padanya.
6. Tingkatan
keenam adalah intifa
Intifa adalah tingkatan terendah dalam
tingkatan-tingkatan cinta, apa itu intifa?, cinta pada keinginan pemanfaatan
kepada harta benda. Cinta kepada harta benda atau dunia inilah yang sering sekali
menggelincirkan kita, sering menyesatkan kita, membuat kita terlena dan terlupa
akan cinta-cinta yang lebih utama dan jauh lebih penting dari ini, bahkan dalam
kondisi tertentu ada yang menempatkan cinta ini pada tingkatan tertinggi
melebih cintanya pada Allah SWT.
CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Ada yang berpendapat
bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama,
tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam
kehidupan ini. Disatu pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar
kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta
kepada manusia. Dalam kehidupan manusia cinta menempakan diri dalam berbagai
bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang
mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya, hartanya. Atau Allah dan
Rasulnya berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci
al-Qur’an.
CINTA
DIRI
Cinta diri erat
kaitanya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup,
mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Diantara gejala
yang menunjukan kecintaan manusia terhadap harta, yang dapat merealisasikan
semua keinginanya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai
kesenangan dan kemewahan hidup (QS,al-“Adiyat,100:8), Namun hedaknya cinta
manusia pada dirinya tidak lah terlalu berlebih-lebihan dan melewati batas.
Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain
dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka.
CINTA
KEPADA SESAMA MANUSIA
Agar manusia dapat hidup
dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainya,tidak boleh ia
harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia
menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang
lain. Al-Qura’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling
mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam serun itu
sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak
berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
CINTA
SEKSUAL
Cinta erat kaitanya
dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih
sayang,keserasian, dan kerja sama anatar suami dan istri. Ia merupakan faktor
primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
CINTA
KEBAPAKAN
Mengingat bahwa antara
ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti
yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya.
CINTA
KEPADA ALLAH
Puncak cinta manusia
yang paling bening, jernih dan spritual ialah cintanya kepada allah dan
kerinduanya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat,pujian, dan doanya saja,cinta
yang iklas seorang manusia kepada allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan
pendorong yang mengarahkanya dalam kehidupanya dan menundukan semua bentuk
kecintaan lainya. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada sekelilingnya
mempunyai manifestasi dari tuhanya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan
spritualnya dan harapan kalbunya.
CINTA
KEPADA ROSUL
Cinta kepada rosul yang
diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki peringkat ke
dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena rosul merupakan ideal sempurna bagi
manusia baik dalam tingkah laku,moral,maupun berbagi sifat luhur lainya.
BENTUK-BENTUK CINTA
1. Eros,
asal kata ini adalah dari dewa mitologi Yunani, Eros, yang adalah dewa cinta.
Eros adalah cinta manusia semata, yg diinspirasi oleh sesuatu yang menarik
dalam objeknya. Eros merupakan cinta yang tumbuh dari seseorang kepada yang
lain. Misalkan, Zen suka sama gw karna gw cantik. hehe… misalkan lho, jangan
sewot gituw ah. N faktor x lainnya yg berhubungan dengan fisik sehingga
menimbulkan gairah sex, seperti dalam Inggrisnya “Erotic”.
2. Storge –
Storge adalah ikatan alami antara ibu dan anak, bapak, anak-anak, dan sodara.
William Barclay menyebutkan, “kita tidak bisa tidak mengasihi anak-anak dan
sodara kita; darah lebih kental daripada air” (N.T. Words, 1974).
3. Philia,
setingkat lebih tinggi dari eros, berhubungan kejiwa daripada tubuh. Ini adalah cinta
antar sahabat. Menyentuh kepribadian manusia—intelektual, emosi, dan kehendak,
melibatkan saling berbagi. Cinta yg timbuh dari perhatian dan kebersamaan. Ada
sedikit eros dalam philia. Kita memilih teman karena kesenangan yang bisa kita
dapatkan dari mereka. Ada kualitas pribadi dalam mereka yang kita hargai,
kepintaran dan ketertarikan budaya, dan ekspresi diri yang saling memuaskan.
Tingkatan kasih yg paling tinggi adalah Agape.
Ini adalah kasih Tuhan, kasih yg tidak mencari kesenangan sendiri, tapi
senang memberi tanpa menuntut balas. Wah, hebat Jo… klo elo bisa sampe pada
tingkat ini. Btw,
apakah pada semua pacar elo memberikan kasih agape? or emang elo slalu
memberikan agape ke semua orang?
Cinta…terdiri dari empat aspek, yaitu: Love, trust,
respect, and honest. Cinta tanpa adanya unsur Kepercayaan, Penghargaan,
dan Kejujuran adalah suatu ketimpangan. Contohnya: apabila kita mencintai
orangtua kita, namun kita tidak mempunyai penghargaan terhadap mereka, masihkah
hal tersebut bisa dikatakan Cinta? Tentunya hanya akan menjadi hal yang sia-sia
dan menyakitkan bukan…Ataupun saat kita mencintai pasangan kita, apakah itu
bisa dikatakan Cinta saat hubungan itu tidak dilandasi oleh adanya rasa percaya
dan kejujuran dari masing-masing pihak?
Pengertian Cinta Kasih,
Kasih Sayang, Kemesraan, dan Pemujaan
Pengertian Cinta dan
Kasih
Cinta, secara bahasa
ialah rasa sangat kasih dan sayang, atau sangat tertarik hatinya. Adapun dari
segi bahasa, cinta adalah ungkapan perasaan jiwa, ekspresi hati dan gejolak
naluri yang menggelayuti hati seseorang terhadap kekasihnya.Sedangkan menurut Kahlil
Gibran, cinta ialah perasaan untuk dirinya sendiri. Cinta adalah kekuatan
manusia yang paling tinggi. Cinta adalah sumber segalanya, kita tidak akan
dapat mewujudkan setiap impian kita tanpa cinta.
Pada dasarnya kasih
sayang adalah fitrah yang dianugerahkan Allah SWT kepada mahluknya, misalnya
hewan, kita perhasikan begitu kasihnya kepada anaknya, sehingga rela berkorban
jika anaknya diganggu. Naluri inipun ada pada manusia, dimulai dari kasih
sayang orang tua kepada anaknya, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi naluri
kasih sayang ini dapat tertutup jika terdapat hambatan – hambatan misalnya
pertengkaran, permusuhan, kerasukan, kedengkian dan lain – lain.
·
Pengertian
Kasih Sayang
Sayang menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia di artikan kasihan.Oleh karena itu,kasih sayang
diartikan sebagai cinta,kasih atau amat suka.Dengan demikian,maka sayang
memperkuat rasa kasih seseorang yang diwujudkan dalam tindakan yang nyata,dan
semua nya bersumber dari rasa cinta.
Menurut Erich
Fromm (1983 : 54 ) dalam bukunya Seni Mencintai yang
disebut cinta adalah sikap,suatu orientasi watak yang menentukan hubungan
pribadi dengan dunia keseluruhan,bukan menuju suatu “objek”
cinta.Selanjutnya,ia mengemukakan juga tentang adanya cinta persaudaraan,cinta
keibuan,cinta erotis,cinta diri sendiri,dan cinta terhadap Allah
Memelihara Cinta Kasih
dalam keseharian.
Bagaimana cara kita agar
dapat memiliki cinta kasih serta memelihara kita agar dapat memiliki cinta
kasih serta memeliharanya dalam kehidupan sehari – hari ?
1. Kita harus menyadari
bahwa setiap manusia di dalam lubuk hatinya telah memiliki cinta kasih yang
merupakan keberadaan Ilahi dalam dirinya.
2. dengan cara mendekati
hadirat Tuhan setiap hari, naik melalui doa, pujian, penyembahan dan meditasi.
3. Cara terbaik untuk
memelihara cinta kasih adalah dengan memelihara, mengembangkan hubungan pribadi
yang sangat indah dengan Tuhan. Dengan tekun berdoa dan bermeditasi, kita dapat
bertumbuh dan berkembang secara spiritual dan mampu mendengarkan suara Tuhan.
Sebagai pemandu kita dalam setiap langkah kehidupan
·
Pengertian
Kemesraan
Kemesraan berasal dari
kata mesra yang berarti sangatlah erat (karib). Mesra juga dapat diartikan
sebagai suatu proses hubungan yang erat. Secara istilah, kemesraan dapat
diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan yang sangat erat
kepada seseorang, dan kita merasa sangat nyaman bila di dekatnya.
·
Pengertian
Pemujaan
Pemujaan adalah dimana
kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat
dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama
tertentu dan kepercayan yang ada.seperti Pemujaan pada leluhuradalah
suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki
kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam
beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan
leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup,
dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur.
Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai
kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta
keberlangsungan garis keturunan keluarga.
C.Belas kasihan
Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta
kepada orang tua, pria-wanita,cinta kepada Tuhan.
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak.Manusia
mempunyai potensi untuk berbelas kasihan.Masalahnya sanggupkah dia menggugah
potensi belas kasihanya itu.Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang
berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
Dalam esai on love ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuaan tanpa
syarat.itu berarti,dalam rasa belas kasihan tidak terkandung unsure
pamrih.Belas kasihan yang kita tumpahkan benar-benar dari lubuk hati yang
ikhlas.Kalau kita memberikan uang pada pengemis agar mendapatkan pujian,itu
berarti tidak ikhlas,berarti ada tujuan tertentu.Hal seperti itu banyak terjadi
dalam masyarakat.
Cara-cara menumpahkan belas kasihan
Dalam kehidupam banyak sekali yang harus kita kasihani dan banyak cara kita
menumpahkan belas kasihan.yang perlu kita kasihani antara lain: Yatim piatu,
orang-orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang benar-benar
tidak mampu bekerja.orang sakit dirumah sakit, orang cacat, masyarakat kita yang
hidup menderita dan sebagainya.Orang –orang itu umumnya menderita lahir dan
batin dan umumnya sedikit tangan yang menaruh belas kasihan.Berbagai macam cara
orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi,Ada yang
memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian,
makanan dan sebagainya.
Perbuatan atau menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia
mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Belas kasihan yang kita tumpahkan
benar-benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas.
CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih kesaudaraan
merupakan cinta kasih antara oran-orang yan sama-sama sebanding. Berlawanan
dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu
kehausan akan penyatuan yang sempurna. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut
bersifat ekslusif bukanuiversal. Pertama - tama cinta kasih erotis kerap kali
dicampurbaurkan dengan pengalamanyang eksplosif berupa jatuh cinta. Tetapi
seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan
yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja. Untuk mereka
intimitas atau kemesraan itu terutama diperoleh dengan cara hubungan seksual.
Keinginan seksual menuju
kepada penyatuan diri, tetapi sekali-kali ukan merupakan nafsu fisis belaka,
untuk meredakan ketegagan yang menyakitkan. Keinginan seksual degan udah dapat
dicampuri oleh tiap-tiap eprasaan yag mendalam, sedangkan cinta kasih merupakan
satu diantaranya. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untukbersatu secara
seksual. Daya tarik seksual untuk sementara waktu menimbulkan khayalan
penyatuan.
Dalam cinta kasih erotis
terdapat ekslusivitas yangtidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan
cinta kasih keibuan. Sering kita jumpai seapsang orang-orang yang sedang saling
mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainnya. Cinta
kasih mereka sebenarnya merupakan egoism dua orang , mereka adalah dua orang
yang saling menemukan kesamaan. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih
terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keitsertaan dengan
semua aspek kehidupan orang-orang lain, tapi bukan dalam arti cinta kasih yang
mendalam.
Cinta kasih erotis
apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa
seseorag sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam
dalamnya. Hal ini memang merupakan dasar gagasan bahwa suatu pernikahan
tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah meiliki jodohnya sendiri.
Dalam kebudayaan barat/zaman sekarang, gagasan itu ternyata tidak dapat
diterima sama sekali. Ada pula orang yang memandang bahwa factor yang penting
di dalam cinta kasih erotis itu adalah keinginan.
Denan demikian maka,
baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka
maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain daripada perbuatan
kemauan. Oleh karena itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja dapat
diputuskan apabila orang tidak bersukses didalamnya, merupakan gagasan bahwa
hubungan semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun, tidak boleh diputuskan
Sumber : http://djavadmanamank.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-cinta-kasihcinta-menurut_62.html